08 November 2008

Bahan Bakar

A. Bahan Bakar Padat
Batubara ==> klasifikasinya “Tabel 27.1 “Perry”

*Volatile Matter
Ialah bagian atau kandungan dari batubara yang terlepas sebagai gas atau uap, pada saat batubara dipanaskan tanpa udara sebagai hasil dikomposisi thermal.
*Fixed Carbon
Yaitu residue yang tersisa setelah “volatile matter” terlepaskan.
Penentuan komposisi batubara ada 2 macam =
1. proximate analisis :
  • moisture
  • volatile metter
  • fixed carbon
  • ash
2. ultimate analysis :
- heating value sehingga dihasilkan tabel 27.1




1. Proximate Analysis
menggunakan persamaan-persamaan yang disebut “Parr Formula’s”.
Persamaan 27.1 s/d 27.5

F′ = 100 ( F – 0.15 S )/100 – ( M + 1.08 A + 0.55 S)

V′ = 100 - F′

Q′ = 100 ( Q – 50 S )/100 – ( M + 1.08 A + 0.15 )

F′ = 100 F/100 – ( M + 1.1 A + 0.1 S )

Q′ = 100 Q/100 – (1.1 A + 0.1 S )


M = moisture %berat
F = fixed carbon %berat
A = Ash %berat
S = sulfur %berat
__________________
Moisture basis

F′ = fixed carbon
V’ = volatile matter
______________________________
% berat dry mmf basis ( dry mineral matter free )
Q = kalor => moisture non mmf basis
Q′ = kalor => moisture mmf basis

2. Ultimate analysis
Perhitungan nilai kalor (Heating Value) =
- HHV (High Heating Value)
- LHV (Low Heating Value)

HHV => Qh = 146.58 C + 568.78 H + 29.4 S + 6.58 A – 51.53 (O + N) .................27.7
Qh = Btu/Lb
LHV => QL = Qh – k.w
QL = Btu/Lb

Dengan :
C = Carbon
H = Hidrogen
S = Sulfur
A = Ash
O = Oksigen
N = Nitrogen
_______________
%basis => dry basis

W = berat air terbentuk/Berat bahan bakar digunakan


K = panas laten air = panas penguapan air

06 November 2008

Paint

Apa jadinya dunia ini jika tidak ada warna, mungkin bisa anda bayangkan jika anda melihat film dokumenter tempo doeloe. Karena dengan warna kita bisa mengetahui mana yang indah untuk dilihat. Karena itulah banyak orang menciptakan pewarna yang salah satunya adalah CAT. Kualitas nya pun musti dijaga, bagaimana kita akan tahu kualitas suatu cat?
Seperti yang kita inginkan pada umumnya, kita ingin tembok rumah kita berwarna indah dan tahan lama dari segala cuaca. Untuk produsen cat khususnya, menggunakan dasar itu untuk memasarkan produk-produknya bahkan menciptakan miniatur dari keadaan alam ini untuk memenuhi apa yang diinginkan konsumen. Mudah-mudahan dengan adanya tulisan ini membantu kita semua untuk memilih cat yang bagus dan berkualitas tinggi. Sehingga kita tidak segan-segan untuk membeli cat walaupun harus sedikit merogoh kocek kita. Tapi kalu diperhitungkan dalam jangka waktu panjang justru akan mempunyai nilai ekonomis. Sebelum kita tahu kualitas dari cat, ada bagusnya kita ketahui bahan baku yang digunakan dan cara pengujiannya.

Pengujian yang dilakukan untuk bahan bakunya antara lain:

Pengujian secara fisik.

1.Persentase kandungan padatan
2.Viskositas
3.pH
4.(jika perlu) Bau & Warna.
5.Tampilan/tampak lapisan baik dalam keadaan basah maupun kering
6.Kekerasan
7.Daya tahan terhadap air
8.Daya tahan terhadap pelarut
9.Daya rekat
10.Waktu pengeringan

30 Oktober 2008

Teknik Pembakaran Dapur

TEKNIK PEMBAKARAN DAPUR


- Bahan bakar :
  • - Padat
  • - Cair
  • - Gas
- Peralatan

Pustaka:
- Perry “Chemical engineering Handbook”
- Kirk & Othener
Buku Ensiklopedia Teknik Kimia 20-30 seri
Buku-buku yang berhubungan dengan perhitungan stoikiometri
Buku-buku ATK
- Fired Equipment


Combustion Background ( dasa-dasar teknik pembakaran )
Secara Umum =
CH + O2 => CO2 + H2O
CHO + O2 => CO2 + H2O
CHOS + O2 => CO2 + SO2

Udara terdiri dari = O2 : 21%
N2 : 79%
*Kebutuhan oksigen dan udara teoritis
*Udara dan Oksigen berlebih ( excess air for combustion )
Yang dimaksud berlebih disini kelebihan teoritis dinyatakan dalam %.

100 mol => masuk alat = 100 + 20% stoikiometri
20%

Proses => Fisis => Energi => Enthalpy ( ∆ H )
Kimia
Gambar 1.
kebanyakan data-data ∆Hº ( 0 = pada 25ºC )
*Jika reaksi yang terjadi pada suhu yang sama .

Bagaimana jika reaksi terjadi bukan pada suhu 25ºC (298 ºK)
Persamaan untuk menghitung ∆ H.

∆H = n T1∫T2 Cp dT atau ∆H = m T1∫T2 Cp dT
n,m = tergantung data Cp

Cp = Energi Cp = Energi
mol*suhu massa*suhu
Energi = SI : Joule (J), kalori (cal)
British : Btu
Persamaan ∆H berlaku pada dua tahapan.
Proses pada Gambar 1 yaitu pada reaktan dan produk. Dituliskan!

∆Htotal = ∆Hreaktan + ∆Hreaksi + ∆Hproduk

∆Htotal = n T1∫T Cp dTreaktan + ∆Hº298 + n T∫T2 Cp dTproduk

∆Htotal = ∑n T1∫298 Cp dTreaktan + ∆Hº298 + n 298∫T2 Cp dTproduk


T = suatu referensi = 25ºC

15 Agustus 2008

Paper

Dalam industri kertas sangat lah penting menjaga qualitas, bagaimana kita tahu kalau kertas ini bagus dan layak untuk percetakan. Disinilah peran penting yang harus dilakukan seorang analis dalam perusahaan kertas ataupun bahan dasar coating kertas. Sebenarnya banyak item-item yang harus dianalisa sebelum kertas ini dilepas ke pemasaran, antara lain:
1.Printability mencakup:
a.Passes to Fail
b.Dry Pick
c.Ink set Off
d.Wet Pick
e.Ink Gloss
f.Mottling Impresion Mottle
2.Roughness
3.Thickness
4.Grammage
5.Croda and K&N
6.Glueability
7.Compressibility
8.Glossy
9.Paper colour

09 Agustus 2008

Daftar unsur berdasarkan nama

Berikut adalah daftar unsur kimia, diurutkan berdasarkan nama, dan warna menunjukkan jenis unsur.

Pada masing-masing unsur meliputi: lambang unsur, nomor atom, massa atom atau isotop yang paling stabil, serta golongan dan nomor periode dalam tabel periodik.

Deret kimia tabel periodik
Logam alkali Alkali tanah Lantanida Aktinida Logam transisi
Logam Metaloid Nonlogam Halogen Gas mulia
Nama Lambang Nomor atom Massa atom Golongan Periode
Aktinium Ac 89 [227]1
7
Alumunium Al 13 26,9815386(8) 13 3
Amerisium Am 95 [243]1
7
Antimon (Stibium) Sb 51 121,760(1)2 15 5
Argentum—lihat Perak Ag
Argon Ar 18 39,948(1)2 4 18 3
Arsenik As 33 74,92160(2) 15 4
Astatin At 85 [210]1 17 6
Aurum—lihat Emas Au
Barium Ba 56 137,327(7) 2 6
Belerang S 16 32,065(5)2 4 16 3
Berkelium Bk 97 [247]1
7
Berilium Be 4 9,012182(3) 2 2
Besi (Ferrum) Fe 26 55,845(2) 8 4
Bismut Bi 83 208,98040(1) 15 6
Bohrium Bh 107 [264]1 7 7
Boron B 5 10,811(7)2 3 4 13 2
Brom Br 35 79,904(1) 17 4
Cuprum—lihat Tembaga Cu
Darmstadtium Ds 110 [271]1 10 7
Dubnium Db 105 [262]1 5 7
Disprosium Dy 66 162,500(1)2
6
Einsteinium Es 99 [252]1
7
Emas (Aurum) Au 79 196,966569(4) 11 6
Erbium Er 68 167,259(3)2
6
Europium Eu 63 151,964(1)2
6
Fermium Fm 100 [257]1
7
Ferrum—lihat Besi Fe
Fluor F 9 18,9984032(5) 17 2
Fosfor P 15 30,973762(2) 15 3
Fransium Fr 87 [223]1 1 7
Gadolinium Gd 64 157,25(3)2
6
Galium Ga 31 69,723(1) 13 4
Germanium Ge 32 72,64(1) 14 4
Hafnium Hf 72 178,49(2) 4 6
Hassium Hs 108 [277]1 8 7
Helium He 2 4,002602(2)2 4 18 1
Hidrogen H 1 1,00794(7)2 3 4 1 1
Holmium Ho 67 164,930 32(2)
6
Hydrargyrum—lihat Raksa Hg
Indium In 49 114,818(3) 13 5
Iodine—lihat Yodium I
Iridium Ir 77 192,217(3) 9 6
Iterbium Yb 70 173,04(3)2
6
Itrium Y 39 88,90585(2) 3 5
Kadmium Cd 48 112,411(8)2 12 5
Kalium K 19 39,0983(1) 1 4
Kalsium Ca 20 40,078(4)2 2 4
Kalifornium Cf 98 [251]1
7
Karbon C 6 12,0107(8)2 4 14 2
Klor Cl 17 35,453(2)2 3 4 17 3
Krom Cr 24 51,9961(6) 6 4
Kobalt Co 27 58,933195(5) 9 4
Tembaga (Cuprum) Cu 29 63,546(3)4 11 4
Kurium Cm 96 [247]1
7
Kripton Kr 36 83,798(2)2 3 18 4
Lantanum La 57 138,90547(7)2
6
Lawrensium Lr 103 [262]1 3 7
Timbal (Plumbum) Pb 82 207,2(1)2 4 14 6
Litium Li 3 6,941(2)2 3 4 5 1 2
Lutetium Lu 71 174,967(1)2 3 6
Magnesium Mg 12 24,3050(6) 2 3
Mangan Mn 25 54,938045(5) 7 4
Meitnerium Mt 109 [268]1 9 7
Mendelevium Md 101 [258]1
7
Molibden Mo 42 95,94(2)2 6 5
Natrium Na 11 22,98976928(2) 1 3
Neodimium Nd 60 144,242(3)2
6
Neon Ne 10 20,1797(6)2 3 18 2
Neptunium Np 93 [237]1
7
Nikel Ni 28 58,6934(2) 10 4
Niobium Nb 41 92,906 38(2) 5 5
Nitrogen N 7 14,0067(2)2 4 15 2
Nobelium No 102 [259]1
7
Osmium Os 76 190,23(3)2 8 6
Oksigen O 8 15,9994(3)2 4 16 2
Paladium Pd 46 106,42(1)2 10 5
Perak (Argentum) Ag 47 107,8682(2)2 11 5
Plumbum—lihat Timbal Pb
Potasium—lihat Kalium K
Sodium—lihat Natrium Na
Platina Pt 78 195,084(9) 10 6
Plutonium Pu 94 [244]1
7
Polonium Po 84 [210]1 16 6
Praseodimium Pr 59 140,90765(2)
6
Prometium Pm 61 [145]1
6
Protaktinium Pa 91 231,03588(2)1
7
Radium Ra 88 [226]1 2 7
Radon Rn 86 [220]1 18 6
Raksa (Hydrargyrum) Hg 80 200,59(2) 12 6
Renium Re 75 186,207(1) 7 6
Rodium Rh 45 102,905 50(2) 9 5
Roentgenium Rg 111 [272]1 11 7
Rubidium Rb 37 85,4678(3)2 1 5
Rutenium Ru 44 101,07(2)2 8 5
Rutherfordium Rf 104 2611 4 7
Samarium Sm 62 150,36(2)2
6
Skandium Sc 21 44,955912(6) 3 4
Seaborgium Sg 106 [266]1 6 7
Selenium Se 34 78,96(3)4 16 4
Serium Ce 58 140,116(1)2
6
Sesium Cs 55 132,9054519(2) 1 6
Silikon Si 14 28,0855(3)4 14 3
Seng Zn 30 65,409(4) 12 4
Stannum—lihat Timah Sn
Stibium—lihat Antimon Sb
Strontium Sr 38 87,62(1)2 4 2 5
Tantalum Ta 73 180,94788(2) 5 6
Teknetium Tc 43 [98]1 7 5
Telurium Te 52 127,60(3)2 16 5
Terbium Tb 65 158,92535(2)
6
Talium Tl 81 204,3833(2) 13 6
Timah (Stannum) Sn 50 118,710(7)2 14 5
Torium Th 90 232,03806(2)1 2
7
Tulium Tm 69 168,93421(2)
6
Titanium Ti 22 47,867(1) 4 4
Ununbium Uub 112 [285]1 12 7
Ununhexium Uuh 116 [292]1 16 7
Ununoktium Uuo 118 [294]1 18 7
Ununpentium Uup 115 [288]1 15 7
Ununquadium Uuq 114 [289]1 14 7
Ununtrium Uut 113 [284]1 13 7
Uranium U 92 238,02891(3)1 2 3
7
Vanadium V 23 50,9415(1) 5 4
Wolfram W 74 183,84(1) 6 6
Xenon Xe 54 131,293(6)2 3 18 5
Yodium I 53 126,904 47(3) 17 5
Zinc—lihat Seng Zn
Zirkonium Zr 40 91,224(2)2 4 5
Deret kimia tabel periodik
Logam alkali Alkali tanah Lantanida Aktinida Logam transisi
Logam Metaloid Nonlogam Halogen Gas mulia


08 Agustus 2008

Kimia Dasar untuk Plastik

Kimia Dasar untuk Plastik

Untuk mengerti karakteristik dari plastik, bisa dimulai dari struktur kimia penyusun plastik. Pengetahuan dasar kimia dibutuhkan untuk mengerti sifat-sifat dasar plastik. Ikatan kimia dalam struktur plastik adalah ikatan kovalen, yaitu ikatan antar atom dengan cara berbagi elektron diantara dua atom. Ikatan ini dapat terdiri dari beberapa elektron.

Plastik merupakan bagian dari molekul hidrokarbon zat yang penyusun dasarnya adalah karbon dan hidrogen. Contoh dari ikatan kovalen diantaranya:

Ikatan tunggal C-C, ikatan ganda C=C, atau ikatan rangkap 3 C≡C.

Karbon mempunyai kemampuan untuk berikatan membentuk rantai yang panjang seperti

oktane: CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3.

Plastik yang mempunyai struktur paling sederhana adalah polyethylene (PE). Umumnya susunan molekul dari PE terdiri dari sekitar 1000 atom karbon didalam tulang punggungnya. Molekul dari plastik sering disebut dengan macro molekul karena ukurannya sangat besar dilihat dari panjang rantai karbonnya. Untuk menyederhanakan struktur kimia dari macro molekul, maka digunakan penyingkatan. Bagian terkecil dari rantai karbon yang panjang disebut dengan mer atau monomer. Sering dituliskan seperti berikut.

-[CH2-CH2]n-

dimana n adalah jumlah atau derajat dari polimerisasi. Polimerisasi berarti penggabungan bersama monomer. Sekarang ini ada ribuan jenis plastik, tapi pada dasarnya, atom-atom penyusun inti plastik adalah Karbon (C), Hidrogen (H) dan beberapa tambahan atom Oksigen (O), nitrogen (N), Klor (Cl), Fluor (F), dan belerang (S).

Homopolymer:
Penyusun kimia paling dasar dari plastik disebut dengan homopolymer karena hanya terdiri dari satu struktur dasar. Contohnya:

-[CH2-CH-X]n-

Jika X adalah hidrogen (H), maka bahan tersebut adalah polyethylene (PE). Tetapi ika X adalah klor [Cl], maka bahan tersebut adalah poli vinil klorida (PVC).

Bisa juga dua atom hidrogen (H) diganti dengan atom-atom tertentu menjadi sebagai berikut:

-[CH2-CX-Y]n-

Penyusunan Molekul dari Plastik
Molekul-molekul dari plastik dapat mempunyai dua jenis tipe dalam penyusunan molekulnya, yaitu amorphous dan kristal polimer.

Plastik Amorphous:
Susunan molekul dari plastik amorphous cenderung tidak beraturan. Plastik amorphous biasanya bening atau transparan selama tidak ada filler atau campuran lain. Contoh plastik jenis ini adalah aklirik ditoko-toko.

Plastik kristal:
Susunan molekul dari plastik kristal adalah teratur. Keteraturan ini dapat dibuat dengan cara pendinginan yang relatif lama. Plastik kristal cenderung tidak transparan.

Pada umumnya plastik adalah campuran dari kedua tipe itu. Bagian luar dari plastik cenderung berbentuk amorphous karena proses pendinginan bagian luar relatif cepat. Sementara bagian dalam cenderung berbentuk kristal karena pendinginan memerlukan proses yang lebih lama.